Tanyakan saja kepada siapa pun yang termasuk Generasi Perintis atau Generasi Merdeka Singapura, dan mereka tentu akan teringat kembali pada kenangan indah saat melihat van Kombi yang dicat cerah ini menyusuri desa mereka di sore hari. Suaranya yang ikonik terdengar menggaungkan manfaat Minyak Herbal Cap Udang dalam dialek Teochew yang berirama.

Setelah diparkir, bagian belakang van dibuka untuk memperlihatkan tampak depan toko yang berwarna-warni, dengan berbagai produk yang dipajang berjejer dengan rapi. Dengan lima puluh sen (pada waktu itu, nilai mata uang Singapura dan Malaysia masih setara), Anda akan mendapatkan sebotol kecil Minyak Herbal, seringkali disertai hadiah gratis seperti pena atau kalender (biasanya bergambar aktris Hong Kong populer), dan ucapan terima kasih yang digemakan berulang-ulang melalui pengeras suara hingga ke seluruh desa – kam sia, kam sia, kam sia…

Pada hari yang sama, anda mungkin juga dapat melihat Kombi itu mengantar anak-anak ke sekolah, mengambil sayuran dari pasar, dan mengantarkan barang ke toko-toko obat Cina. Kadang-kadang pada akhir pekan, Kombi yang serba guna ini dapat ditemui saat mengantar anak-anak yang antusias ke gereja lalu tamasya di Botanic Gardens, Haw Par Villa atau pantai Siglap.  

Pembuat film lokal Royston Tan menampilkan Kombi di 3688 (想入飛飛), dalam kisah nostalgianya yang berlatar tahun-tahun awal pasca-kemerdekaan Singapura. Lihat di sini: https://bit.ly/3mnjfEO https://bit.ly/3mnjfEO 

Apakah keluarga Anda pernah memiliki Kombi di tahun enam puluhan atau tujuh puluhan? Bagikan cerita Kombi Anda (dan fotonya). 

Author

Francis Yeoh

Dr Francis Yeoh is the youngest son of our company's founder, the late Mr Yeoh Liew Kung. He is presently Professorial Fellow for Entrepreneurship at the School of Computing, National University of Singapore (NUS).

Bahasa Indonesia